Kamis, 22 Desember 2016

Wawancara Teman Semeja

NAMA                 : MIRANDA LARASATI
KELAS                : 41.1B.37
NIM                     : 41160067

Rossy : Tallent Race Terbaikku

                Wanita bertubuh mungil ini bernama Rossy Anggraini, ia bekerja sebagai Telemarketing di PT Asuransi CIGNA di Jakarta. Selain bekerja, wanita kelahiran Jakarta 10 Juni 1993 ini juga menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswi di Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika (AKOM BSI) dengan jurusan Public Relations.
            Bungsu dari tiga bersaudara ini ternyata pernah bekerja di Gramedia Bookstore sebagai Sales Promotion Girl (SPG). Saat menjadi SPG alumni SMK PGRI 4 Jakarta ini pernah mengikuti lomba Tallent Race yang diadakan oleh Kompas Gramedia, lomba tersebut diadakan untuk seluruh karyawan Kompas Gramedia yang berada di  JABODETABEK.

            Dalam lomba tersebut wanita yang akrab disapa Ocy ini ditantang untuk menjual tisu, krayon dan dobel tip dengan harga yang telah ditentukan. Untuk menjadi pemenang, peserta harus menjual peralatan tersebut sebanyak mungkin. Dengan semangat dan keinginan untuk memenangkan lomba, akhirnya Ocy berhasil menjual barang – barang tersebut dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Kepercayaan dirinya untuk menawarkan produk kepada konsumen dengan strategi marketing dan bekal dari pengalamannya menjadi SPG membuahkan hasil. Kerja keras Ocy pun terbayarkan dengan menjadi juara 3 pada lomba Tallent Race yang diadakan Gramedia Kompas tersebut.

Mutiara yang Tersimpan di Kota 1001 Goa (Feature Perjalanan)


            Pacitan merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Pacitan memiliki luas 1.389. 87 km2 . Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat.
            Pacitan sendiri memiliki julukan kota 1001 Goa, karena memang ada banyak sekali goa di Pacitan yang menarik untuk kita kunjungi. Goa terindah se-Asia Tenggara ada di Pacitan salah satunya yaitu Goa Gong. Saat ini Pacitan sudah banyak diketahui masyarakat luas terutama para traveller asing maupun lokal untuk mengunjungi berbagai objek wisata menarik. Keindahan Pacitan sendiri lebih lengkap dengan pemandangan pegunungan dan beragamnya objek wisata populer yaitu pantai yang sangat menarik untuk dikunjungi.
            Disepanjang perjalanan menuju kabupaten Pacitan, dikelilingi oleh pegunungan dan jalan yang berkelok-kelok sehingga memicu adrenalin tersendiri tetapi sangat puas karena melihat suguhan alam yang benar-benar masih dijaga keasriannya dan memberikan kesejukan disepanjang perjalanan. Sawah-sawah nan hijau juga berhamparan di sepanjang perjalanan ini. Terlihat berbagai aktivitas masyarakat disini yang mayoritasnya sebagai petani begitu menikmati pekerjaan mereka. Pemandangan yang disuguhkan membuat damai dan sejuk di hati. Tikungan-tikungan tajam juga menjadi ciri khas daerah ini, jika tidak hati-hati mengendarai kendaraan bisa terjatuh ke jurang.
            Kota kecil dengan beragam etnik kebudayaan membuat kota ini memiliki keunikan sendiri. Kota yang dulu belum banyak diketahui oleh masyarakat luas kini menjadi salah satu kota yang layak untuk diperhitungkan di Provinsi Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Panorama keindahan Pacitan ini patut diacungi jempol. Kota nan kecil ini memiliki tempat wisata yang banyak. Tempat-tempat bersejarah yang merupakan peninggalan para pahlawan pada jaman penjajahan dijadikan museum bersejarah.
            Pacitan sangat terkenal dengan keindahan pantai yang saat ini sudah banyak dijadikan destinasi wisata. Salah satunya Pantai klayar yang saat ini sedang populer bagi pecinta pantai. Jika datang ke Pacitan rasanya belum lengkap jika belum mengunjungi pantai ini. Lokasi pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, sekitar 45 menit dari kota Pacitan. Pantai Klayar terkenal dengan sebutan “seruling laut” disinilah keunikan pantai tersebut karena tidak akan kita temukan di pantai-pantai lainnya. Seruling laut ini berasal dari batu karang besar yang memiliki celah. Setiap kali ombak besar datang, celah karang itu memancarkan air ke atas dan menimbulkan bunyi siulan. Pantai klayar ini memiliki ombak yang cukup besar dan terdapat karang raksasa yang mirip Sphinx. Masih banyak sekali pantai yang terdapat di Pacitan antara lain Pantai Srau, Pantai Watu Karung, Pantai Banyu Tibo, Pantai Teleng Ria, Pantai Pidakan, Pantai Soge, Pantai Buyutan, Pantai Karang Bolong, Pantai Seruni, Pantai Tawang, Pantai Kali Uluh, Pantai Taman yang juga dengan populer saat ini, dan Pantai Kunir.
            Selain objek wisata pantai dengan keindahan pemandangan yang dimiliki, Pacitan juga terkenal dengan objek wisata yang tidak kalah populer dan cocok dijadikan salah satu destinasi wisata yaitu Goa. Seperti sebutan Kota 1001 Goa, salah satunya adalah Goa Gong yang berada di Desa Bromo, Kecamatan Punung. Dengan kedalaman sekitar 700-800 meter, goa ini memiliki 7 ruangan besar yang memiliki keunikannya masing-masing. Keunikan tersebut ditandai dengan terdapatnya Sendang Bidadari yang airnya sangat jernih, dan di ruangan lain terdapat batu unik yang jika ditabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong. Keberadaan batu inilah yang konon menjadi dasar penamaan goa ini. Keindahan goa Gong ini salah satunya adalah di dalam goa sudah terpasang lampu temaram yang menciptakan warna-warna cantik di dinding goa. Jalan setapak juga sudah dibangun, lengkap dengan pagar pembatas agar pengunjung tidak sembarangan menginjak bagian goa. Selain Goa Gong terdapat juga Goa Tabuhan, Goa Luweng Jaran, dan Goa Song Terus
            Masih banyak keindahan dan tempat-tempat wisata menarik yang dimiliki kota 1001 goa ini. Setiap tempat wisata memiliki sejarah-sejarah yang unik. Pacitan juga memiliki objek wisata sejarah Monumen Jendral Sudirman yang berada di Pakis Baru, Kecamatan Nawangan. Keunikan meonumen ini tersendiri adalah memiliki 70 anak tangga (17+8+45) yang memiliki arti 17 Agustus 1945.
Kota yang masih terlihat asri ini sangat cocok dijadikan sebagai salah satu kota yang wajib untuk dikunjungi.

            Kota kelahiran salah satu mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono masih kental dengan budaya adat dan istiadatnya. Terlihat masyarakat disana masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang sudah menjadi tradisi terdahulu. Tradisi masyarakat yang saling tolong-menolong dan terkenal ramah. Karena inilah Pacitan yang tetap ingin menjadikan Kota Wisata yang Berbudaya dan saya bangga menjadi salah satu seorang anak yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur.

(Oleh MIranda Larasati)

Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda (Artikel)



            Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya, yang mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Narkoba merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
            Menurut Kurniawan (2008), Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, dan intravena.
Sedangkan menurut  Soedjono Dirdjosisworo dalam bukunya “Hukum Narkotika Indonesia”, narkoba adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya jika dimasukkan ke dalam tubuh. Prngaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan – khayalan.  Sifat – sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis, dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan.
            Maraknya penyebaran narkoba sudah hampir tidak dapat dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja mereka mendapatkannya dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa anak-anak sekolah, diskotik, bahkan tempat-tempat ramai sekalipun.
Peredaran dan penggunaan narkoba saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Disinyalir bahwa indonesia merupakan tempat transit peredaran narkoba oleh gembong internasional. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
            Dikatakan demikian karena dampak yang ditimbulkan oleh narkoba begitu tragis. Selain itu, yang menjadi target empuk pengaruh narkoba umumnya dalah generasi muda yang berusia 15-30 tahun. Dari rentang usia tersebut, usia remaja memanglah merupakan usia yang sangat rentan terkena pengaruh narkoba.
            Semakin banyak penyimpangan penggunaan Narkoba, perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Disinilah peran penting orang tua yang sangat efektif untuk mencegah penyalahgunaan penggunaan narkoba pada anak-anak dengan pendidikan keagamaan, pendidikan di dalam keluarga, dan di sekolah demi mendukung upaya untuk memberantas maraknya penggunaan narkoba. Orang tua juga diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk menjauhi Narkoba.


(Artikel oleh Miranda Larasati)

Hampir Separuh Jajanan Anak di Sekolah Tidak Sehat ( Artikel )

     Liputan6.com, Jakarta Apa jadinya bila sebagian besar makanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah atau lingkungannya tidak sehat? Data Riskesdas 2010 mencatat, camilan anak memiliki kontribusi untuk mencukupi kebutuhan energi 24 persen, protein 19 persen, lemak 29 persen, karbohidrat 25 persen, dan kebutuhan mineral lainnya.
Mirisnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan justru menemukan, hampir sebagian besar jajanan anak justru tidak sehat atau sekitar 44 persennya memiliki zat adiktif.

1. Borax (pengempal yang mengandung logam berat Boron)Kepala bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dr Kanti Herawati mengatakan, cemaran kimiawi yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima banyak mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) ilegal seperti:

2. Formalin (pengawet yang digunakan untuk mayat)
3. Rhodamin B (pewarna merah pada tekstil)
4. Methanol Yellow (pewarna kuning pada tekstil)

     "Gangguan kesehatan akibat jajan sembarangan, seperti sakit perut, pusing, mual, batuk, atau sakit tenggorokan, menjadi alasan umum banyaknya siswa sekolah dasar tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di Sekolah, hal ini tentunya akan mempengaruhi nilai akademis anak," katanya, melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (17/9/2015).

      Di sisi lain, Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM Drs. Halim Nababan, MM mengatakan, menurut data BPOM pada 2014, dalam kurun waktu 4 tahun angka persentase Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang memenuhi persyaratan keamanan pangan meningkat dari sekitar 56 persen pada 2010 menjadi lebih dari 76 persen pada akhir 2014.

      "Dari jenis cemaran, persentase PJAS yang tercemar bahan berbahaya turun dari 18 persen pada tahun 2010 menjadi 9 persen pada tahun 2014. Penggunaan BTP yang melebihi takaran juga menurun. Namun hal ini masih menjadi tantangan besar semua pihak untuk memperbaiki kualitas Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Indonesia," ujarnya.

       Untuk itu, tambah dia, BPOM masih secara rutin melalukan sidak secara teratur dengan pengambilan sampel dan pengujian pangan jajanan anak sekolah, edukasi kepada pedagang yang dagangannya mengandung bahan berbahaya agar tidak menggunakannya lagi, serta membuat pangan jajanan anak sekolah yang memenuhi persyaratan kesehatan. 

Interview Teman Sebangku ( Feature )

Nama               : Bara Mega
NIM                  : 41160350
Kelas                : 41.1B.37
Mata Kuliah      : Dasar – Dasar Jurnalistik

Cynthia Dewi, Siswa Berprestasi dalam Bidang Tata Boga dari SMK SANTA MARIA
Jakarta, BSINews –

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santa Maria di Jakarta Pusat ini mempunyai seorang Siswi berprestasi dalam bidang Tata Boga bernama Cynthia Dewi. Remaja 17th kelahiran Jakarta, 22 Mei 1997 ini sukses membawa nama baik sekolahnya pada perlombaan memasak tingkat SMK di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) di Jakarta Timur. Lomba yang diselenggarakan pada Rabu, 25 April 2016 berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Cici, begitu panggilan akrab teman – temannya,. Pada perlombaan tersebut memilih untuk memasak Ikan Bakar Rawon, pilihan menu makanan tersebut yang membuat Cynthia menang dalam perlombaan tersebut.  Bukan hanya rasa serta tampilan masakannya, tetapi karna resep masakan yang dipilih oleh gadis keturunan Pontianak Manado ini membuat juri terkesima. Pasalnya jarang remaja seperti Cynthia yang berfikir untuk memasak makanan tersebut. Cynthia di pilih oleh sekolahnya untuk perwakilan dari SMK Santa Maria, dan dia sukse membawa kebanggaan untuk sekolahnya.


Jumat, 09 Desember 2016

Perkenalan Ketiga ( Makanan )

Singkong Keju


    Pernah mendengar lagu yang liriknya menyebutkan “anak singkong dan anak keju”? Dikatakan disitu bahwa singkong menggambarkan anak miskin dan keju menggambarkan anak orang kaya. Tak jauh berbeda dengan makanan itu sendiri bahwa singkong sering dianggap sebagai makanan menengah kebawah sedangkan keju makanan menengah keatas. Padahal kalau dirasakan benar-benar singkong pun tidak kalah enaknya dengan keju.

    Singkong atau ubi kayu tak selamanya menjadi makanan kelas menengah kebawah, karena faktanya saat ini anggapan tersebut telah dipatahkan. Kreativitas pecinta kuliner di negeri ini berhasil menyatukan dua jenis makanan tersebut menjadi sajian yang banyak diburu orang saat ini. Dan akhirnya nimatnya singkong keju telah mengangkat nilai ekonomis dan nilai rasa itu sendiri.

    Nikmatnya singkong keju banyak dicari masyarakat, baik dari masyarakat menengah maupun masyarakat kelas atas. Rasanya yang unik dan bervariasi membuat menu makanan ini disukai anak- anak, remaja sampai orang tua baik pria maupun wanita. Harganya yang murah namun menampilkan menu singkong yang lebih ekslusif, mampu menarik nimat penggemar kuliner.

     Bukan hanya sebagai cemilan, singkong keju juga bisa dinikmati sebagai makanan pokok. Karena singkong juga mengandung karbohidrat seperti nasi, jadi singkong keju bisa dijadikan makanan alternatif jika Anda sedang bosan mengonsumsi nasi.



GURIHNYA KUE RANGI KHAS BETAWI

Jum’at, 09 Desember 2016
     Makanan setempat, jika diberdayakan dengan baik pun bisa mempunyai ruang di Industri. Jakarta yang berstatus sebagai Ibukota Republik Indonesia merupakan suatu kawasan administratif. Jakarta selain menjadi pusat pemerintahan, juga dikenal sebagai kota perdagangan dan kebudayaan.

      Tak bisa dipungkiri, daya tarik wisata kuliner di Jakarta adalah makanan khas Betawi asli. Semakin berkembangnya zaman, banyak sekali makanan khas yang sudah sulit kita temui keberadaannya. Namun ada beberapa restoran yang dengan semangat melestarikan budaya Betawi kembali memasukan kue ini ke dalam menu mereka.

       Pak Jali seorang penjual kue rangi yang sudah berjualan selama kurang lebih 20 tahun di kawasan Kota Tua, Jakarta itu menyebutkan walaupun sudah banyaknya makanan modern, tapi ia masih beruntung karena masih ada peminat Kue Rangi.

“Alhamdulillah walaupun terkadang sepi pembeli, tapi kalau hari libur dan banyak yang wisata ke Museum Fatahilah kue rangi saya laku terjual,” katanya.

      Tepung kanji dan parutan kelapa adalah bahan dasar pembuatan kue ini. Rasanya gurih karena mengandung parutan kelapa dan juga manis karena di permukaan kue ditaburi gula merah. Aromanya jangan tanya, harum dan menggugah selera.
“sekarang kita tidak menggunakan kayu sebagai alat panggang kue rangi, biar lebih efisien saja,” ujar Jali.

         Bagi ayah dari tiga orang anak ini, membenarkan bahwa sebenarnya keunikan kue ini berasal dari pemanggangan yang masih menggunakan cara tradisional dengan

Kue rangi

menggunakan kayu bakar, “jadi ada aroma bakaran dan gurih di dalam kue saat kita menikmatinya,” paparnya.

       Dengan demikian, semoga kue tradisional khas Nusantara seperti Kue Rangi tetap menjadi yang utama dan akan selalu menjadi makanan pelopor cita rasa khas kuliner masakan Indonesia. Kita harus bangga dengan budaya sendiri dan berantusisas untuk melestarikan Kue Rangi agar lebih menarik dan diminati semua masyarakat.



KERAK TELOR KULINER KHAS ASLI BETAWI

            Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. Beraneka ragam budaya membuat Indonesia memiliki berbagai suku yang ada di dalamnya. Hal itu membuat Indonesia memiliki beraneka ragam makanan khas Nusantara yang kaya akan rempah asli Indonesia.

           Salah satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah kuliner tradisional. Masing – masing kota memiliki kuliner tradisional yang berbeda. Perbedaan kuliner tradisional Indonesia itu juga masing masing mempunyai ciri khas.

       Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang sama hal nya memiliki kuliner khas tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Tak bisa diungkiri, salah satu daya tarik wisata di Jakarta adalah makanan khas Betawi. Meski masyarakat Betawi sendiri sudah semakin tergusur ke pinggiran akibat pembangunan kota, namun salah satu hasil budaya mereka berupa makanan khas Betawi masih bisa ditemukan di Jakarta.
                           
     
     Kerak telor merupakan salah satu makanan khas daerah Betawi. Walaupun keberadaannya sudah semakin jarang, pedagang Kerak telor masih dapat kita jumpai diberbagai acara seperti acara tahunan ulang tahun Jakarta, pada saat diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran, dan di Monumen Nasional (Monas).

            Menurut para ahli budaya Betawi, Indra Sutrisna, telah menemukan makanan telur kerak sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia karena terlalu sering mereka konsumsi Kerak telor.

             Temuan terbaru Yahya Andi Saputra, seorang peneliti yang melakukan studi khusus kuliner Betawi, mengindikasikan kemunculan Kerak telor tak luput dari proses akulturasi atau pencampuran kebudayaan antar bangsa. Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa pada abad ke-5 Jakarta menjadi kawasan internasional, dimana berlangsung interaksi antar etnis dan bangsa di area pelabuhan Sunda Kelapa.

            Dapat disimpulkan bahwa dari  berbagai jenis makanan itulah, membuat proses kemunculan kerak telor sebagai salah satu kuliner Nusantara khas Betawi asli tergolong rumit. Karena adanya faktor yang saling mempengaruhi antara budaya kaum pendatang dengan budaya lokal.

Jumat, 30 September 2016

Perkenalan Kedua ( Permen Soba )

PERMEN SOBA MENCOBA BERTAHAN SEIRING PERKEMBANGAN JAMAN 





     Permen Soba, atau gula-gula Soba adalah permen yang telah diproduksi dan dijual jauh sebelum muncul berbagai permen yang memiliki beragam rasa dan bentuk dengan kemasan yang menarik beredar dipasaran.

     Mungkin anak-anak generasi sekarang tidak banyak yang mengetahui permen yang dibuat dengan cara tradisional ini, namun di salah satu Desa di Kabupaten Gorontalo, gula-gula soba masih menjadi primadona bagi penggemarnya.

     Ida Topali (29), warga Desa Dulamayo, Kabupaten Gorontalo yang merupakan salah satu pembuat permen Soba yang masih bertahan mengaku, walaupun penjualan permen yang memiliki rasa yang khas tersebut masih memiliki pelanggan walaupun hanya untuk lokal saja.

     "Saat ini produk permen Soba hanya saya jual didaerah sekitar Kabupaten Gorontalo saja, seperti di warung dan pasar, sistem titip saja," ungkap Ida.

     Namun Ida juga mengatakan, setiap minggu ada pesanan dari sejumlah toko di daerahnya, walaupun saat ini berkurang jumlah pemesanannya.

     Untuk harga, Ida menjual Rp. 1.000,- untuk enam buah permen jika dititipkan diwarung ataupun pasar, namun untuk pemesanan khusus, ia menjual Rp. 1.000,- per tujuh buah.

     "Untuk membuat 2.000 buah permen Soba, dibutuhkan 10 butir kelapa, satu kilogram gula merah/aren, dua kilogram gula putih, dua liter kacang tanah dan kertas minyak 10 lembar" jelas Ida.

    Cara pembuatannya:
1.    Gula putih dimasak hingga mendidih, setelah itu masukkan air santan dan diaduk hingga merata
2.    Campurkan dengan gula merah/aren yang telah dididihkan terlebih dahulu dan diaduk selama kurang lebih dua jam hingga adonan cukup kental dan masukkan kacang tanah.
3.    Adonan siap, masukkan kedalam loyang yang dilapisi plastik dan didinginkan selama lima menit, setelah itu adonan siap di kemas kedalam kertas minyak yang telah digunting sesuai ukuran yang diinginkan," jelasnya.


   Dan Meurut Ida, bagi sejumlah orang, permen Soba memiliki khasiat untuk menyembuhkan batuk berdahak walaupun Ia sendiri tidak mengetahui asal rumor tersebut

Minggu, 25 September 2016

Perkenalan Pertama ( Cemilan )

Assalammualaikum Wr. Wb.

Hallo kalian anak - anak jaman 90'an
lewat blog ini kita ingin mengingatkan kalian kembali kepada kalian jajanan kita tuh pada jaman itu apa aja sih?
masih ada gak sih jajanan yang suka kita beli dulu itu di jaman sekarang ini?
hmmm, mungkin beberapa memang masih, tapi yang lebih sedihnya bahkan ada yang bener - bener udah hilang dan gak di perjual belikan lagi...
lebih tepatnya, udah gaada yang mau buat lagi kali ya?
iya gak sih?!
secara di jaman sekarang ini siapa yang mau makan jajan pasar atau jajanan pinggir jalan kayak dulu lagi?
bahkan adik, keponakan atau anak cucu kita nanti gak akan ada yang tahu lagi makanan apa itu?!
nah, maka dari itu disini kita review yuk jajanan kita jaman dahulu tuh apa aja.

    1. Chiki Balls



Nah, buat kalian nih yang suka kumpulin Tazos pasti gak asing sama janan ini... yup!! Chiki Balls ini tersedia dua rasa ( sejauh ini baru 2 rasa ini aja sih yang pernah saya coba ) yaitu Coklat & Keju. Dan kalau gak salah harganya dulu hanya Rp. 500,- aja, murah kan?? coba kalau jaman sekarang? ada gak tuh chiki harga Rp. 500,- ?! 

   2. Permen






Ini yang gak boleh ketinggalan. Permen memang banyak banget digemari dari kalangan anak - anak, remaja hingga dewasa. Bahkan gak sedikit juga kok Orang tua pun mengkonsumsi permen. Selain rasanya yang manis permen juga bisa bangkitin mood kita loh. Permen ini harganya juga terjangkau, pada jaman dulu permen masih bisa dapatkan dengan harga Rp. 100,-. coba kalau sekarang? Rp. 500,- cuma dapet 2 atau 3 permen saja, bahkan untuk ukuran permen Kojek ( Permen yang ada tangkainya ) itu cuma dapat 1 permen saja.

   3. Coklat









Coklat!!! siapa sih yang gatau makanan yang 1 ini. Selain enak, makanan yang 1 ini pun termaksud makanan pembangkit mood, dan bukan hanya itu coklat juga bisa menjadi simbol atau bahkan melambangkan kasih sayang yang tulus, Karna itu gak sedikit orang yang lebih memilih makanan ini dibanding yang lain untuk diberikan kepada Orang Tua/Sahabat/Pacar mereka. Tapi coklat pada jaman dulu berbeda, pertama dari segi harga & ukuran. Dan yang paling terpenting adalah Merk.
coba kalau kalian bisa bandingin coklat jaman dulu tuh harganya jauh banget dibanding coklat jaman sekarang, ya iyalah Merknya aja udah terkenal, udah gitu diolahnya pun udah berbeda dan lebih canggih lagi. Gak aneh kalo harganya mahal & makin enak juga makin kesini.

   4. Mie Lidi - lidian

Nah, kalau makanan yang 1 ini beruntungnya masih kita temukan sampai saat ini. Dengan berbagai macam rasa yang sekarang diolah lebih baik dan lebih Higenis ( eits, bukan berarti dulu gak Higenis ya, cuma lebih modern aja sekarang ). Makanan ini pun sekarang sudah banyak pilihan rasanya, dari Pedas, Pedas Manis, Original, BBQ, Coklat, Jagung Manis dll. Cuma mungkin yang membedakan sekarang adalah harganya, kalau dulu kita bisa beli dengan harga Rp. 100,-/bungkus. Sekarang untuk 1 bungkus kecil Mie Lidi ini harganya Rp. 500,-/bungkus. tapi kalau mau yang lebih besar dan banyak lagi ada kok yang jual, bahkan sudah dijual PerToples dengan harga Rp. 12.000,-/toples.

   5. MIE




Kalau makanan yang 1 ini pasti kalian suka ketawa sendiri deh kalo inget cara makannya, yang namanya mie seharusnya kita rebus/goreng, tapi kalau mie ini beda cara makannya, yaitu dimakan mentah tanpa dimasak ( Bahasa kampungnya diGadoin ). Pada jaman itu memang enak dan cara makannya begitu, gak ribet. bahkan pasti gak sedikit dari kalian yang makannya sampe dijilat bungkus dalemnya supaya bumbunya gak tersisa sampe harus disobek plastiknya.